Blogger news

Welcome to my blog.. Thanks for visited ^,^

Popular Posts

18 March 2015

Kode Etik 1 Profesi



Pengertian Etika Profesi :
Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika merupakan sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.
Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7)

Etika Profesi di Bidang Teknologi dan Informasi (IT)
Profesi IT juga bisa dianggap sebagai dua mata pisau, dimana IT bisa menjadikan lebih berguna untuk sesama dan juga bisa menjadi masalah yang besar baik dari aspek sosial, ekonomi maupun kebudayaan. Dalam mengaplikasikan ilmunya dibidang IT, yang terpenting adalah bagaimana seseorang mampu menempatkan dirinya pada posisi yang benar. Profesi IT dianggap sebagai profesi khusus karena keahlian yang dimiliki.
Programmer adalah profesi yang bertugas untuk membuat sebuah program melalui bantuan bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan bantuan perangkat lunak atau software. Pada intinya tugas seorang programmer adalah menolong manusia lainnya untuk menyelesaikan kegiatan sehari-harinya dengan bantuan komputer.
Untuk menjadi seorang programmer, seseorang harus menguasai bahasa pemrograman dan menghasilkan program ataupun sebuah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan user atau klien. Programmer juga harus memikirkan apa saja yang dibutuhkan oleh user atau klien.
Sebagai seorang programmer, haruslah memiliki tanggung jawab moral. Ruang bagi komunitas sangat diperlukan agar para programmer bisa saling menghormati salah satunya adalah IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) tahun 1974.
Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru seperti programmer, teknisi mesin komputer, desainer grafis dan lain-lain. Para pekerja memiliki interaksi yang sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku.
Dalam profesinya, programmer memiliki kode etik dan kebanyakan dari kode etik ini berdasarkan dari kode etik yang kini digunakan oleh perkumpulan programmer internasional.

Berikut ini adalah kode etik yang diharapkan bagi programmer adalah:
·        Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin.
·        Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
·        Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
·        Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
·        Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
·        Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.
·        Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
·        Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
·        Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
·        Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
·        Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
·        Tidak boleh mempermalukan profesinya.
·        Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
·        Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
·        Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

 Untuk mendownload file, klik Kode Etik Profesi.pdf

Referensi :
http://etikaprofesiit1.blogspot.com/
http://etikaprofesi12345.blogspot.com/2013/05/etika-profesi-seorang-programmer.html

17 March 2015

Penilaian Baik dan Buruk




Penilaian baik dan buruk merupakan suatu tolak ukur bagaimana seseorang menilai suatu hal yang patut untuk dilakukan dan yang tidak patut untuk dilakukan. Penilaian baik dan buruk antar individu tidak selalu sama, hal ini dikarenakan perbedaan pada cara berpikir dan juga prinsip.


Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa penilaian baik dan buruk dari beberapa point.
·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Ajaran Agama
Menurut ajaran agama, penilaian yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan perintah Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah (larangan) Tuhan. Masing-masing agama memiliki tolak ukur baik dan buruk yang berbeda-beda. Dalam hal ini, keimanan kepada Tuhan sangat memegang peranan penting karena tidak mungkin seseorang mau berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan jika orang tersebut tidak beriman kepada-Nya.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Adat Istiadat
Adat istiadat yang berlaku dan dipegang teguh dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu menjadi salah satu tolak ukur penilaian baik dan buruk anggotanya dalam berperilaku. Pihak yang mengikuti perilaku atau kebiasan yang sudah secara turun temurun dilakukan oleh kelompok atau masyarakatnya dinilai baik, sedangkan yang tidak mengikutinya akan dianggap buruk. Masing-masing kelompok atau masyarakat tertentu memiliki batasan-batasan tersendiri tentang hal-hal yang harus diikuti dan yang harus dihindari. Sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat satu belum tentu demikian menurut masyarakat yang lain yang masih memegang teguh adat istiadatnya. Mereka akan mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka untuk melakukan kebiasaan–kebiasaan yang mereka anggap baik dan melarang melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan mereka. Dan orang yang menentang dan tidak mengikuti adat istiadat dipandang buruk, dan biasanya dikenakan dihukuman menurut adat mereka.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Kebahagiaan (Hedonisme)
Aliran hedonisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena berakar pada pemikiran filsafat Yunani, khusunya pemikiran filsafat Epicurus (341-270 SM), yang selanjutnya dikembangkan oleh Cyrenics sebagaimana telah diuraikan. Pada pandangan faham ini perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan, melainkan ada juga yang mendatangkan kepedihan, dan apabila ia disuruh memilih manakah perbuatan yang harus dilakukan, maka ynga dilakukan adalah yang mendatangkan kelezatan. Epicurus sebagai peletak dasar paham ini mengatakan bahwa kebahagiaan atau kelezatan itu adalah adalah tujuan manusia. Tidak ada kebaikan dalam hidup selain kelezatan dan tidak ada keburukan kecuali penderitaan.
Pandangan aliran hedonisme tentang kelezatan ini sifatnya masih bercorak ilmiah dan intelektualistik. Pada tahap selanjutnya paham hedonisme ini ada yang bercorak individual dan universal. Corak pertama berpendapat bahwa yang dipentingkan terlebih dahulu adalah mencari sebesar-besranya kelezatan dan kepuasan untuk diri sendiri dan segenap upaya yang dilakukan untuk mencapainya. Corak kedua (universalistis hedonisme) memandang bahwa perbuatan baik itu adalah yang mengutamakan mencari kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sesama manusia, bahkan segala makhluk yang berperasaan. Namun secara sempit kebahagiaan menurut masing-masing individu adalah ketika suatu tujuan atau keinginan yang dimiliki tercapai, tidak peduli dengan pandangan pihak lain walaupun hal tersebut hanya baik untuknya namun tidak untuk orang lain.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Bisikan hati (Intuisme)
Intuisi adalah kekeuatan batin yang dapat menentukan sesuatu yang baik atau buruk dengan sekilas tanpa melihat buah dan akibatnya. Kekuatan batin disebut juga sebagai kata hati adalah potensi rohaniah secara fitrah yang telah ada pada diri setiap manusia. Paham ini berpendapat bahwa setiap manusia mempunyai kekuatan insting batin yang dapat membedakan baik dan buruk dengan sekilas pandang. Kekuatan batin ini adalah kekuatan yang telah ada dalam jiwa manusia, tidak terambil dari keadaan diluarnya. Kita diberi kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk, sebagaimana kita diberi mata untuk melihat dan diberi telinga untuk mendengar.
Menurut paham ini perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan penilaian yang diberikan oleh hati nurani atau kekuatan batin yang ada dalam dirinya. Dan sebaliknya perbuatan buruk adalah perbuatan yang menurut hati nurani atau kekuatan batin dipandang buruk.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Pragmatisme
Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Evolusi
Herbert Spencer (1820-1903) salah seorang ahli filsafat Inggris yang berpendapat evolusi ini mengatakan bahwa perbuatan akhlak itu tumbuh secara sederhana, kemudian berangsur-angsur meningkat sedikit demi sedikit berjalan kea rah cita-cita yang dianggap sebagai tujuan. Tampaknya bahwa Spencer menjadikan ukuran perbuatan manusia itu ialah mengubah diri sesuai dengan keadaan yang mengelilinginya. Dalam sejarah paham evolusi, Darwin (1809-1882) adalah seorang ahli pengetahuan yang paling banyak mengemukakan teorinya. Dia memberikan penjelasan tentang paham ini dalam bukunya The Origin of species. Dikatakan bahwa perkembangan ala mini didasari oleh ketentuan-ketentuan berikut :
-          Ketentuan alam (selection ao nature)
-          Perjuangan hidup (straggle for life)
-          Kekal bagi yang lebih pantas (survival for the fit test)
Yang dimaksud dengan ketentuan alam adalah bahwa alam ini menyaring segala yang maujud (ada). Berdasarkan ciri-ciri hukum alam yang terus berkembang ini dipergunakan untuk menentukan baik dan buruk.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Utilitarianisme
Aliran ini menitikberatkan utilitas atau hasil yang diharapkan dari keputusan untuk menentukan apa yang "benar" untuk dilakukan, didasarkan pada konsekuensi atau hasil yang diperkirakan dari sebuah keputusan. Konsekuensi dari sebuah keputusan dipakai untuk mengukur kelayakan moral suatu tindakan, sehingga prinsip etikanya didefinisikan berdasarkan konsekuensi atau hasil yang diharapkan.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Marxisme
Marxisme adalah sebuah ideologi yang mengikuti dari pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik . Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.  Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Berdasarkan data pada scribd istilah “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan.

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Eudaemonisme
Eudaemonisme adalah pandangan hidup yang menganggap kebahagiaan sebagai tujuan segala tindakan manusia. Dalam eudaemonisme, kebahagiaan yang dimaksud bukan hanya terbatas kepada perasaan subjektif seperti senang atau gembira sebagai aspek emosional, melainkan lebih mendalam dan objektif menyangkut pengembangan seluruh aspek kemanusiaan suatu individu. Dengan demikian, eudaemonisme juga sering disebut etika pengembangan diri atau kesempurnaan hidup. Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal, yaitu:
-          Kesehatan, Kebebasan, Kemerdekaan, Kekayaan dan Kekuasaan
-          Kemauan
-          Perbuatan Baik
-          Pengetahuan Batiniah

·         Penilaian Baik dan Buruk menurut Komunisme
Sumber yang diperoleh dari erabaru komunis mempropagandakan bahwa manusia pasti akan menang melawan langit. Komunis mengekang sifat hakiki manusia yang baik dan jujur, sebaliknya mereka menghasut, membiarkan dan memanfaatkan sifat jahat manusia untuk memperkuat kekuasaannya. Komunis secara sistematik telah merusak hampir semua pengertian umum tentang moral yang ada di alam semesta ini. Sedangkan data yang ada pada kaum kapitalis memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.

Untuk mendownload file, klik Penilaian Baik dan Buruk.pdf

Referensi :
http://vaniadiantietikaprofesi.blogspot.com/2012/03/cara-penilaian-baik-dan-buruk.html
http://www.berryhs.com/2011/12/penentuan-baik-dan-buruk.html
http://gressellahutasoit.blogspot.com/2012/03/penilaian-baik-dan-buruk.html
http://pendidikansejaraha2012.blogspot.com/2014/03/marxisme.html